Tips ini saya peroleh dari bapak Edi Akhiles. Pemilik DivaPress. Monggo bagi temen-temen yang kesulitan dalam menulis. Nih, ada beberapa proses kreatif dari belaiu.
Saya berbincang dan
mengamati banyak penulis yang karyanya bagus, memikat, dan mendapat apresiasi
besar dr publik (media dan kritikus/pembaca). Baik
di segmen fiksi atau non fiksi.
Sependek itu saya
menarik beberapa kesimpulan "proses kreatif" yang kian hilang dari
jiwa penulis-penulis muda.
- Menulis dengan sepenuh hati. Pasti ini bersumber pada passion, minat, pengalaman, atau pendalaman.
- Menulis dengan landasan pengetahuan yang kokoh. Tidak ada dari mereka yang menulis asal laptop nyala. Semua sudah dipersiapkan, didalami, bahkan direfleksikan hingga menghunjam ke pori-pori kalbu.
- Menulis dengan sangat menikmati tanpa ketergesaan. Kata demi kata, kalimat demi kalimat, semua elemen tulisan dianggit dengan penuh penghayatan, kata dan narasinya terpilih, dan karenanya membutuhkan durasi yang lebih lama. Tidak ada tuangan air narasi dan dialog yang tiada makna, tiada guna, tiada visi. Tenang, teduh, merasuki jiwa. Senyap dari tabiat berburu.
- Berjujur pada diri sendiri. Baik secara kemampuan fisik dan lebih-lebih kesejukan pikir dan intuisi. Tak ada pemerkosaan diri untuk terus menghentakkan kata demi kata halaman demi halaman. Mereka akan meninggalkan tulisannya bahkan dalam waktu lama jika hati dan nalar tak menyetujui kata demi kata yang dialirkan. Tak ada pemaksaan; hanya ada cinta yang penuh ketulusan.
- Memelihara kebiasaan-kebiasaan baik, sekalipun itu sangat personal. Seperti hanya menulis jika ditemani kopi dan lagu Aku di sini untukmu Dewa, dll.; menulis dengan terlebih dahulu melakukan catatan-catatan; menulis dalam keadaan berwudhu, dll. dst.
- Tidak ada kemalasan untuk melakukan self edit. Bahkan meminta teman untuk mengkritiknya. Justru akan menjadi hal memalukan pada dirinya jika karyanya kadung dipublikasikan ternyata ada masalah serius di dalamnya, secara teknis atau kontens. Bahkan kepuasaan.
- Publikasi hanyalah salah satu sarana untuk berkarya. Tak ada batasan wadag apa pun di dalam proses kreatif mereka.
- Menempatkan karya sebagai cara mengabdikan hidup pada kehidupan. Pengabdian akan sangat samudera cahayanya; dari fee, kepuasan, kebahagiaan, kemanfaatan, hingga keeksistensian dan kebemaknaan sebagai hambaNya dan abdinya.
- Menjaga adab dengan memelihara silaturrahim dan tata krama. Kebersahajaan sebagai penulis dan manusia luber lebur pada jiwanya. Sehingga performa sosial mereka selalu memikat menyenangkan.
Silakan tambahkan
sendiri poin-poin berikutnya. Sampai di sini, ya di sini saja, sudah berapa
poinkah yang kau tahu itu baik untuk kekerenan proses kreatif dan personalitimu
tetapi kau campakkan ke tong sampah selama ini dengan penuh kedemagogan
menyeolahkan kau kuasa melipat segalanya dalam genggaman tanganmu?
Baca Juga Tips dan Trik Menulis yang lain.
Tag :
Trik dan Tips Menulis
0 Komentar untuk "HAL-HAL YANG KIAN LENYAP DARI PROSES KREATIF MENULIS KITA"
Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya