Berkaryalah sebelum kesempatan itu hilang dari hidupmu

Anak Nakal Salah Siapa?



H
idup tentunya tidak selalu lurus dan baik terus. Terkadang dinamika kehidupan memaksa manusia bersikap sesuai dengan keinginannya sendiri. Benar bukan? lihat saja sikap manusia yang sukanya marah-marah, mudah emosi dan susah diatur. Ini semua  merupakan cara bagaimana ia mengeluarkan kegelisahan dalam dirinya. Banyak faktor yang membuat orang bisa bersikap demikian ; orang lain yang membuat ia marah, sesuatu yang membuat ia menjadi gelisah dan banyak faktor lain yang hampir mirip tentunya. Namun di sini tentunya yang akan menjadi bahasan adalah anak, jadi yang masalah emosi-emosi itu dipending dulu yah,hehe :), tetapi ada keterkaitan dengan ini. Anak tentunya mempunyai sikap yang berbeda-beda ; ada yang baik, nakal, bandel, santun dan bermacam-macam tingkah polahnya. Tetapi yang menjadi garis bawah adalah ada sebagian yang menyebutkan bahwa anak itu nakal kemungkinan penyebabnya adalah  orang tuanya  dulu juga nakal, namun pernyataan itu menurut saya belum tentu benar. Banyak juga kok yang orang tuanya baik, 'alim tetapi anaknya nakal dan bandelnya luar biasa. Kalau begitu siapa yang salah? Jangan memvonis dulu dan  jangan buru-buru menjawab siapa yang salah  jika tanpa didasari argumentasi yang kuat. Ada 3 hal yang mempengaruhi faktor perubahan pada  anak yaitu :
1.     Parenting investment
2.     Environment investment
3.     Education investmen
Pertama yang menjadi faktor utama adalah orang tua. Alasannya sudah jelas karena anak pertama kali yang mendidik dari lahir adalah orang tua. Orang tualah yang membentuk pribadi dan karakter anak. Namun tentunya tidak ada orang tua yang mendidik anaknya untuk menjadi anak yang nakal, yang berani dengan orang tuanya. Saya kira jika terjadi demikian maka perlu dikaji ulang apakah orang tua itu normal apa tidak? Tetapi secara umum jelaslah bahwa orang tua yang menentukan masa depan anak, orang tua yang tahu persis akan karakter dan sifat anaknya. Tentunya orang tua yang berpengaruh paling banyak dalam mendidik anak tersebut. 

Kedua adalah lingkungan. Ya, inilah yang banyak merubah karakter anak. Lingkungan menjadi faktor kedua perubahan sifat anak. Anak terkadang sudah dididik oleh orang tuanya secara maksimal, penuh kesabaran dan keprihatinan. Namun kenyataannya lingkungan akan merubah semua itu jika sang anak masih gampang tergoda oleh lingkungan. Banyak hal yang membuat anak bisa berubah ; awal mula tidak merokok kemudian disindir oleh temannya kalau tidak merokok itu banci. Lama-kelamaan karena malu dan tidak terima dikatakan banci   kemudian ikut merokok. Itu sebagian kecil dari contoh nyata yang terjadi pada anak-anak kita sekarang ini. Tetapi yang jelas lingkungan menjadi faktor kedua yang berpengaruh atas tumbuh kembangnya anak.

Ketiga adalah pendidikan. Ini juga menjadi faktor yang bisa merubah karakter anak. Sejauh mana tingkat pendidikan anak dapat mempengaruhi dirinya sendiri. Rasionalnya, orang yang berpendidikan bisa menjadi lebih baik dan pembeda untuk orang yang tidak berpendidikan. Tetapi itu tidak bisa menjadi satu-satunya alasan karena kenyataannya banyak sekali orang yang berpendidikan malah minteri, ngapusi dan  menggurui. Aneh tapi fakta yang demikian ini. Secara luas tentunya orang yang berpendidikan dan bisa menjadikan pendidikan itu bisa membentuk karakter dan jiwanya lebih baik. Jika masih sama, maka sekali lagi saya diragukan pendidikannya. Benar bukan? tetapi pada intinya pendidikan baik secara langsung ataupun tidak dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya anak.

Ketiga hal di atas patut kita perhatikan. Orang tua adalah utama, kemudian lingkungan, baru ke pendidikan. Tetapi semua itu harus terintegrasi secara menyeluruh. Agar semua bisa berjalan secara beriringan dan terelasi. Jika demikian semoga putra-putri kita nantinya menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Jangan abaikan masalah anak-anak, karena mereka nantinya akan menjadi penerus kita. Jangan diremehkan. Sekali lagi anak adalah investasi masa depan. Jagalah dan awasi.

Tag : Catatan
0 Komentar untuk "Anak Nakal Salah Siapa?"

Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya

Back To Top