Berkaryalah sebelum kesempatan itu hilang dari hidupmu

Gumpalan Harapan

Masa lalu memudar dan perlahan menghilang dari bayanganku. Namun penyesalan selalu bergelayut dalam sudut ruang hatiku. Masih saja bayang-bayang masa kecil selalu hadir begitu saja. Mungkin saat itu menjadi bagian penting bagi setiap orang untuk menoleh kembali ke belakang  sejenak. Setidaknya mereka tidak akan lupa masa-masa yang dulu pernah ia alami. Suasana saat itu mengingatkanku akan desaku, sahabatku dan pelataran depan rumah yang sekarang sudah menjadi lantai beralaskan semen kasar. 

Pacaran pada saat itu menjadi sesuatu yang sangat tabu dan harus ditutupi. Bagaimana tidak, di desaku tidak ada laki-laki ngapel ke rumah pacarnya setelah maghrib atau kapan saja. Karena budaya dan kondisi saat itu masih demikian. Jalan berdua saja tidak lazim. Bahkan mereka pada mulanya belum kenal kemudian di nikahkan. Aku dan teman-temanku jarang sekali melihat laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom berduaan. Hal lain yang sering kami lakukan adalah menulis di dinding sekolah atau balaidesa menggunakan arang atau sekedar tanah liat untuk menulis temanku yang dekat dengan siapa. Tetapi itu masa kecil dan  belum bisa disalahkan. 

Tetapi suasana seperti itu tidak saya dapatkan saat ini. Laki-laki dan perempuan bebas kluyuran ke mana saja. Mau nonton dangdut, pasar malam berduaan silakan. Orang tua sekarang sebagian sudah tidak peduli lagi dengan nasib anaknya karena lazimnya para tetangga juga demikian. Terkadang orang tua juga tidak bisa disalahkan. Banyak orang tua yang sudah mendidik putra-putrinya secara baik. Tetapi mereka jika tidak diizinkan keluar rumah kemudian marah dengan orang tuanya bahkan pergi dari rumah. Sikap demikian ini  menjadi dilema orang tua akan nasib anaknya.

Begitulah keadaan saat ini yang ada. Kenyataan sudah demikian dan sulit untuk kembali seperti dulu. Tetapi sulit bukan berarti tidak bisa. Saya masih memiliki gumpalan harapan akan masa lalu bisa kembali menghiasi desaku. Remajanya juga demikian. Tidak ada lagi guratan-guratan sejarah yang buruk masih ada. Gantilah dengan sesuatu yang bisa membawa kebaikan dan kemanfaatan. Semoga gumpalan harapan itu tidak hilang terurai waktu. Semakin lama semakin baik. Tentunya butuh kebersamaan dan kesadaran yang mendalam.
Tag : Catatan
0 Komentar untuk "Gumpalan Harapan"

Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya

Back To Top