Mungkin kau pernah merasakan sakit seperti yang ku alami sekarang ini. Bukan karena putus cinta atau dimarah bunda. Masalahnya adalah aku lupa kalau sekarang ulang tahun ayah. Dan aku tak mengucapkannya. Setelah 1 minggu baru aku ingat, bahwa ayah ulang tahun sudah seminggu yang lalu.
"Dinda?" Panggilanku kepada sahabatku yang sangat baik hati. Jarang aku menjumpai manusia seperti dia. Ia seorang yang sangat jujur, ceria, dan tak pernah terlintas diwajahnya raut kesedihan. Sehingga ketika aku ada masalah dialah yang menjadi tempat curhat bagiku.
"Iya, ada apa mbak? Langit sore ini cerah, namun mengapa wajah mbak begitu mendung?" Seraya menatap wajahku yang sedikit memerah.
"Aku sedih din. Aku lupa tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada ayah?"
"Itu masalahnya mbak. Jangan sedih berkepanjangan mbak. Minta maaf kepada ayah , dan ucapkan selamat ulang tahun kepadanya."
"Bagaimana jika ayahku nanti marah din? Tahu kan kamu? Ayahku pemarah, dan bisa-bisa pipiku penuh dengan sabetan rotan. Seperti yang ku alami ketika aku masih kecil dulu."
"Tidak mbak. Aku yakin ayahmu sudah berubah. Kebaikan dan niat baikmu pasti di ridhoi oleh Allah SWT. jangan takut mbak."
"Iya, terima kasih din."
Aku kemudian menoleh ke belakang. Ku tatap sebuah sajadah yang pernah aku berikan kepada ayah. Namun ayah menolaknya. Ia tidak menerima pemberianku. Aku dianggap tidak bisa apa-apa. Kuliahku dianggap berasal dari uang haram. Padahal aku bisa kuliah sambil mengajar kursus, nyuci baju tetangga, dan terkadang aku harus mencari botol minuman yang telah dibuang orang untuk dikumpulkan kemudian aku jual. Namun kenapa ayah masih berprasangka buruk kepadaku.
Setelah seminggu aku lupa mengucapkan ualng tahun kepada ayah lalu aku berdoa semoga ayah diberikan hidayah. Agar tidak main judi lagi, dan tidak pulang pagi setiap hari. Kasian ibu dirumah. Namun aku pergi dari rumah untuk pergi belajar adalah tujuankau membahagiakan mereka berdua. Setelah selesai sholat tahajud malam aku berdoa dan menelpon ayahku.
Kriiing, kriinng....
"Assalamu'alikum?"
"Wa'alikumsalam"
"Ayah, maafkan aku ya?
Tiba-tiba ayah menangis. Ku panggil-panggil.
"Ayah, ayah, ayah"
Ayah diam saja. Tidak ada satu suaranpun yang dibalas oleh ayah selain wa'alikumsalam. Setelah berulang-ulang tidak dijawab kemudian HP aku matikan. Setelah kejadian itu akupun pulang ke rumah. Kuliah aku tinggalkan sementara. Dan ketika aku masuk rumah. Aku menjumpai ayah sedang sholat.
"Alhamdulillah Ya Rabb, ayahku telah Engkau berikan hidayah".
Tag :
Fiksimini
0 Komentar untuk "FTS tentang Ayah"
Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya