Ramadhan
Saat desing angin mengingat kata Tuhan
Kemudian hamba tertunduk bercakap dalam reguk kegelapan
Mushaf terdengar mengalun dalam terang dan pencerahan
Dari mimbar-mimbar langit rumahmu Tuhan
Aku berlari menyebrang kota penuh kebutaan,
Bercermin mengingat asmamu 99, atau mungkin lebih dari yang kubaca
Kemudian kumenjauh menuju sebelah huruf alif
Mengeja dan mengumpulkan kembali hijaiyah yang tak lagi terpegang
Ramadhan
Kuingin mendekapmu menjadi permadani nan indah
berhias nafas pahala dan hembusan amal-amal kebajikan
Membaca dan memahami kembali apa yang pernah diajarkan guru-guru kami
Saat pasang surut imanku tak pernah henti
Ramadhan
Kuingin memanggul keberkahanmu
Mencoba berzikir meskipun hati kami masih sering mendustakanmu
Kuingin menjumpaimu dan menggenggammu ramadhan
Di bumiNya yang tak kekal
Yang telah melupakanku dalam buaian kebohongan-kebohongan
Ramadhan
Dekap aku dalam kasih sayangmu
Menuju perbaikan dan langkah-langhkah ke depan
Dalam meniti kesabaran dan sejatinya iman
Tag :
Puisi
0 Komentar untuk "Puisi Ramadhan"
Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya