Berkaryalah sebelum kesempatan itu hilang dari hidupmu

Seandainya Aku Menjadi .. Akan ...

Mungkin bagi anda sudah jenuh dan bahkan emosi ketika di perempatan jalan tertempel baliho, poster-poster bergambar yang melambangkan bahwa mereka pantas dipilih. Lagi-lagi memiliki visi dan misi yang tidak kalah hebatnya dengan Obama. Mereka tidak malu pasang baliho dan gambar-gambar hanya menginginkan menjadi wakil rakyat. Yang dipermasalahkan bagi kita bukan itu sebenarnya. Terus ngapain saya nulis ini?

Begini, maksudnya. Jika memang apa yang dikatakan dalam janjinya sesuai dengan kenyataan tak apalah. Namun jika sebaliknya, kita sudah banyak menyita waktu memilih mereka menjadi wakil rakyat. Tapi tidak sedikit yang tidak amanah. Boleh lah satu atau dua orang yang amanah, namun dari beberapa yang terpilih, berapa persen kepuasan masyarakat terhadap mereka? Mungkin ini sebuah nilai subjektivitas saya terhadap wakil rakyat. Di sana yang tertempel di atas pohon, di tiang-tiang listrik, bahkan di toko-toko tertulis "Seandainya Aku Menjadi ...Maka Aku Akan ..."

Lho-lho, ini apa? Lha mbok sebelum jadi sudah akan melakukan apa gitu. Ini kan kongkrit. Tidak masalah ketika anda belum jadi tapi sudah membuat jalan menjadi bagus, fasilitas umum dibenerin. Biarkan saja lawan politik mengatakan itu merupakan praktek politik yang tidak santun. Udah gak usah didengerin. Wong rakyat pasti senang kalau anda membangun jalan. Nanti terpilih apa tidak itu kan diserahkan pada Allah SWT.

Jangan kemudian "ketika jadi kemuidan akan". Sebelum jadi itu lho sudah melakukan. Ini kan ajib namanya. Apalagi yang sudah berlimpah harta. Mobil berjajar sepuluh dihalamannya, rumah di setiap sudut kota ada, istri cantik. Kurang apa lagi coba? Ya itu, beramal untuk masyarakat. Membagi rezeki untuk yang membutuhkan. Jangan terus memperkaya diri sendiri. Itu boleh, tidak ada larangan. Tapi jika memperkaya diri sendiri terus, kapan sedekahnya? Kapan memikirkan pada dhuafa'? Kapan bangun jalan? Kapan memberikan bantuan kesehatan gratis? Kapan!!

Sikap demikianlah yang harus dimiliki para pejabat yang ingin duduk disinggasana mewah. Rapat sambil tidur, adalah beberapa yang melek tapi gak tau pikirannya ke mana. Eh maaf, ada juga kemarin yang sidang sambil nonotn film entah apa itu namanya. Ini kan mengerikan sekali. Terus ge mana perasaan rakyat melihat ulah wakil rakyat seperti itu? Ingin rasanya mengulang waktu "Mending gak kupilih waktu itu". Pertanyaan berkecamuk. Namun sudah terjadi, hanya sesal bagi rakyat memilih mereka.

Ayolah calon wakil rakyat. Jangan sakiti hati kami. Bukannya kami gak percaya lagi. Tapi contoh dari beberapa oknum sudah mencederai kepercayaan kami. Atau bubarkan saja? Tapi logika membubarkan itu belum juga kutemui alasannya apa? Dengan maksud ingin memperbaiki, tapi sistem di sana sudah rusak. Terus apa lagi yang bisa kami perbuat. Yah, walaupun rasa optimis kami tidak ada setengahnya, setidaknya ada harapan walaupun sedikit. Intinya hanya satu "Jangan menjadi dulu baru melakukan" Tapi "Lakukanlah sekarang, jangan menuggu menjadi". Oke? Cukup dulu, saya mau shalat Jum'at. 

Tag : Politik
0 Komentar untuk "Seandainya Aku Menjadi .. Akan ..."

Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya

Back To Top