Berkaryalah sebelum kesempatan itu hilang dari hidupmu

Ia dan Burung Nuri

Ia berjalan mencari kakaknya. 1 Minggu tanpa kabar, entah  pergi atau diculik. Batu kering tajam ia lewati. Panas terasa hingga punggungnya menganga. Udara bau bau busuk ia hirup tanpa jeda. Air kumuh penuh kuman menjadi minuman sehari-harinya. Selain air kran tentunya. Ia pergi tanpa membawa uang serupiah pun. Namun tekadnya menemukan kakaknya takkan pernah padam.

Burung nuri kemudian mencoba menganggunya. Kotoran kecil jatuh tepat diubun-ubunnya. Ia marah pada burung nuri yang hinggap pada dahan kering. Ia menatap burung dengan iba. Sayap sebelahnya patah. Kakinya juga pincang sebelah. Ia hanya lari dari dahan satu ke dahan lain. Tiba-tiba matanya memerah dan hidungya basah terkena tetesan air matanya. Ia gadis kecil berkerudung ungu. Dan tinggal bersama kakaknya sepeninggal ayah dan ibunya. Namun sekarang harus sendiri setelah kakaknya entah ke mana.


Tag : Fiksimini
0 Komentar untuk "Ia dan Burung Nuri"

Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya

Back To Top