Objektifitas Penilaian Lomba Menulis

Oleh Unknown

Kamis, 02 Mei 2013

Bagikan :

Tweet

Menulis merupakan suatu aktifitas yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Menyenangkan karena bisa mengeluarkan ide yang terendap dalam bentuk tulisan, Setidaknya dengan menulis apa yang ada ddibenak anda sedikit berkurang. Apa pun itu. Kemudian menegangkannya adalah ketika anda mengikuti lomba menulis. Lomba menulis merupakan ajang kompetisi yang luar biasa. Bukan hanya masalah strategi dan teknik dalam kepenulisan. Namun anda harus berjuang melawan penulis-penulis terkenal. Dan ini menjadi pembuktian bahwa anda bisa bersaing dengan mereka. Tentunya dengan persiapan dan referensi yang baik pula.

Lomba menulis sekarang agak lebih fair. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena yang saya tahu dan terutama untuk juri yang sudah senior dan paham betul tentang bagaimana cara menilai suatu perlombaan maka panitia yang mengadakan lomba menulis akan mengubah nama menjadi angka atau huruf. Setelah itu naskah diberikan kepada juri.  Hal ini jelas membuat penilaian lebih positif dan jujur. Karena baik penulis yang terkenal atau pemula tidak tercantum namanya.  Maka hasilnya nanti sangatlah fair dan jauh dari ketidakadilan.

Kemudian masih banyak saya temui juga pada lomba menulis yang lain. Mereka lebih mementingkan komunikasi dan aktif dalam lomba tersebut. Sehingga bagi yang tidak aktif semisal di FB maka sudah mengurangi kriteria yang ditentukan. Saya tidak masalah sikap yang demikian karena tergantung kebijakan masing-masing. Namun jika hal ini semakin lama masih saja diperhitungkan masalah keaktifan semisal rajin berkomentar dan lain halnya. Maka penilaian tentang perlombaan tidak akan berjalan objektif.

Dengan demikian, apa pun perlombaannya jangan pernah melihat siapa yang mengikuti. Tapi lihat apa yang bisa diberikan oleh peserta. Seperti hadits mengatakan bahwa "Undzur Ma Qola Wala Tandzur Man Qola". Lihatlah apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang mengatakan. Semoga ke depannya ajang perlombaan menulis semakin maju, adil dan objektif.

Salam karya. 

Tag : Catatan, Serba-Serbi