Berkaryalah sebelum kesempatan itu hilang dari hidupmu

Cara Menulis Yang Baik

Duh, beberapa hari ini saya tidak menulis apa pun. Baik melalui blog, atau buku. Bukan tidak adanya waktu, tapi penyakit malas itu kembali bergelayut dalam diri. Entah apa yang menyebabkan semangat menulis kembali turun. Padahal jika anda ingin jadi penulis, jawabannya hanyalah menulis itu sendiri. Terkadang penyakit malas memang tidak bisa dihindarkan. Sungguh banyak alasan bagi saya untuk mengatakan tidak adanya waktu, sibuk beraktifitas, dan lain sebagainya. Padahal jawaban itu hanyalah alasan untuk membenarkan  saya sendiri. Sejatinya alasan yang benar adalah malas menulis. 

Dulu ketika semangat menulis berapi-api, sehari tidak keluar dari kamar saja kuat. Tidak terasa 3 jam lebih duduk di depan komputer. Namun itu sangat berbeda saat ini. Tugas kuliah yang semakin banyak, dan persiapan untuk tesis di depan mata. Tapi sungguh itu jangan dijadikan alasan untuk tidak menulis. Menulis beberapa kata saja cukup. Jika anda sudah memulainya dari awal, maka kalimat-kalimat selanjutnya akan mengalir begitu saja.

AS. Laksana pernah mengatakan bahwa jangan menulis sambil mengedit. Jadi tulislah dulu apa yang ingin anda tulis. Ketika sudah selesai baru anda edit. Jika anda mengedit di tengah maka imajinasi yang ada dalam pikiran anda bisa jadi cepat hilang karena harus berhenti dulu untuk mengedit. Cuek saja, gak usah terlalu lama memikirkan untuk mengedit. Bagitulah teorinya. Bisa jadi ini berlaku bagi sebagian orang. Dan yang lain lebih suka menulis sambil mengedit. Jika demikian juga tidak masalah.

Menulis bukanlah sesuatu yang susah. Bagi yang biasa menulis bisa mengatakan demikian. Namun bagi pemula, merangkai berbagai kata saja cukup sulit. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah:


  • Menulislah Sebanyak mungkin. Dengan menulis banyak, maka akan menjadi kebiasaan anda untuk terus merangkai kata demi kata. Hasilnya nanti menulis banyak akan terasa ringan. Karena anda sudah kebiasaaan menulis dengan banyak kata. 
  • Menulislah dengan hati. Menulis dengan hati dalam arti jangan ada paksaan. Mengalir saja, usahakan hati anda diajak menulis juga. Menulis lah dengan tulus. Karena tulisan yang keluar dari hati yang tulus akan melahirkan tulisan yang tulus juga.
  • Menulislah dengan gembira. Gembira itu mahal harganya. Dalam hal menulis, rasa gembira lebih mudah untuk menciptakan karya yang menarik. Orang yang sedang gembira tentunya sel-sel dalam otak lebih lentur. Kosakata yang awalnya terlihat susah akan terasa mudah. Beda halnya  ketika anda sedih. Bisa jadi dengan kesedihan anda juga bisa menghasilkan karya, tapi terkadang itu hanya emosi saja yang keluar berbentuk tulisan.
  • Menulislah secara sederhana. Tips yang ke empat ini terkadang tidak berlaku bagi mereka yang sudah hebat. Tulisan yang sederhana yang saya maksudkan adalah tidak bertele-tele. Mungkin tulisan saya ini masih bertele-tele kali ya? Tapi tidak masalah. Setidaknya jika anda menulis menggunakan bahasa yang sederhana, dan pembaca merasa nyaman dengan tulisan anda, maka anda telah berhasil memberi manfaat buat orang lain.
4 tips di atas harus anda lakukan. Jangan pernah anda merasa menulis sedikit kemudian puas. Saya sendiri baru menulis empat paragraf terasa sudah cukup. Padahal bukan itu penyebabnya. Penyebabnya adalah saya sering kehilangan kata-kata lagi. Seakan-akan apa yang akan saya tulis pada paragraf selanjutnya sudah ditulis pada paragraf sebelumnya. Jika demikian saya memberikan informasi yang sama untuk membaca. Yang jelas jangan memubadzirkan kata-kata. Bukankan anda tahu bahwa yang mubadzir itu kurang baik? 
Untuk itu, belajarlah menulis secara konsisten. Sehari tanpa menulis bisa membuat pikiran kurang fresh. Maka jangan pernah sia-siakan waktu anda untuk sesuatu yang tidak berguna. Daripada tidak melakukan kegiatan apa-apa lebih baik menulis. Siapa tahu tulisan anda bermanfaat bagi para pembaca.
0 Komentar untuk "Cara Menulis Yang Baik"

Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya

Back To Top