Berkaryalah sebelum kesempatan itu hilang dari hidupmu

Menulis dengan Niat Tulus

Saya membaca artikel tentang produktivitas seorang penulis dan bagaimana mereka sekarang? Sudah banyak penulis produktif bisa menghasilkan 1-5 buku dalam setahun. Bukan hanya itu, mereka bisa membiayai kuliah dari hasil menulis. Menulis sangat butuh produktivitas, jika menulis masih angin-anginan maka jangan berharap anda bisa menjadi penulis yang bisa menghasilkan karya. Menulis itu butuh latihan dari hari ke hari, tiada waktu untuk bermain-main. Butuh kerja keras yang ekstra agar anda bisa menjadi penulis yang hebat.

Menulislah diawali dengan niat yang tulus. Bukan hanya asal-asalan. Dalam artikel sebelumnya "Menulis itu butuh doa" merupakan bagian dari ikhtiar kita bahwa menulis bukan hanya skill diri kita pribadi, tapi ada intervensi dari Tuhan. Dalam arti anda boleh jadi memiliki skill, tapi skill yang anda miliki juga bagian dari kebaikan Tuhan kepada anda. Tidak ada salahnya jika anda kemudian selalu bersyukur ketika anda bisa menghasilkan tulisan yang bisa membawa kemanfaatan kepada pembaca.

Setiap hari, jemari anda harus terbiasa anda gerakkan. Dengan menulis mulai dari satu kata kemudian akan menghasilkan ratusan tulisan yang terlahir dari niat anda yang tulus. Bagaimana anda bisa menjadi penulis yang produktif? Jawabannya hanya ada dalam diri anda. Peningkatan produktivitas menulis bisa anda lihat dengan cara bagaimana anda memiliki ukuran agar apa yang menjadi tujuan dalam menulis bisa tercapai. Karena sejatinya "apa yang kamu usahakan, itulah buah hasil dari kerja keras anda".

Tentunya menulis jangan asal-asalan. Boleh asal-asalan pada awalnya agar anda lancar dalam menulis. Namun setelag itu anda harus membaca ulang kemudia edit. Bisa jadi satu kata yang salah membuat pembaca tidak nyaman. Penulis pemula seperti saya biasanya menulis sebanyak mnungkin. Walaupun terkadang apa yang saya tulis dibagian bawah sudah ada dibagian atas. Ini merupakan bentuk dari proses agar lebih produktif dalam menulis., Menulis jangan dibiasakan sambil mengedit. Karena konsentrasi anda nantinya akan terpecah. Fokuslah pada menulis, kemudian edit dan perbaiki tulisan anda jika masih ada redaksi yang kurang nyaman bagi anda.

Ukuran nyaman atau tidak sebuah tulisan bisa jadi dari diri anda sendiri. Misalnya anda merasa tulisan anda tidak nyaman dibaca. Boleh jadi oranglain yang membaca tulisan anda akan merasakan hal yang demikian. Bagaimana pembaca akan nyaman jika anda sendiri tidak nyaman dengan tulisan anda. Kemudian mintalah teman anda sekadar untuk membaca. Bila teman anda baik hati ya mintalah kritik atas apa yang anda tulis. Terima saja kritikan itu, jika teman anda baik maka akan memberikan masukan yang baik juga. Jangan berkecil hati jika tulisan anda dihujat. Anda lebih baik dihujat dengan tulisan anda yang bertujuan membagi sesuatu yang baik buat pembaca, dari pada teman anda yang bisanya hanya menghujat namun tidak pernah berani untuk menulis. Kalau orang Jawa bilang "Maido ki penak". Mengkritik atau menyalahkan itu enak. Begitulah kira-kira artinya.

Namun yang perlu anda sadari betul bahwa anda harus secara tulus juga menerima kritikan. Sepedas apa pun kritikan itu ambillah sisi positinya. Kemudian catatan penting yang lain adalah anda jangan terlalu percaya diri bahwa tulisan anda paling baik dibandingkan tulisan oranglain. INGAT. Jangan menilai tulisan anda dari kacamata anda sendiri. Tapi harus dari kacamata orang lain. Right? Selamat menulis dan berbagai ilmu. Semoga membawa hikmah bagi sesama. Aamiin. 
0 Komentar untuk "Menulis dengan Niat Tulus"

Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya

Back To Top