Hidup Ini Bukan Persoalan Menang atau Kalah

Oleh Unknown

Jumat, 28 Februari 2014

Bagikan :

Tweet

sumber gambar

Hidup tentunya bukan hanya tentang kita bisa menjadi pemenang saja. Bukan itu. Menang atau kalah hanyalah sebuah proses dari kompetisi itu sendiri. Jika kita masih berpikiran kita ingin menjadi pemenang, maka kita tidak percaya diri--Kata Cak Nun demikian. Dalam artian jangan lah setiap sesuatu kita harus ditepuk tangani, harus menjadi yang di depan. Sekali-kali jadilah kita orang yang duduk bersama dengan siapa saja. Bisa menjadi trigger di tengah-tengah kagalauan masyarakat. Jangan inginnya enak-enakan terus, dilayani tanpa mau melayani. Siapa yang biasa seperti ini?

Pun hidup bukan persoalan benar atau salah. Benar atau salah murni milik Tuhan. Apakah kemudian kita menjalankan ibadah kita, dengan berbagai perbedaan, kemudian kita yang paling benar. Ya jelas kita harus meyakini bahwa yaang kita lakukan adalah kebenaran. Kebenaran yang harus kita yakini. Jika itu salah, setidaknya kita tetap dalam rambu-rambu yang dibenar. Persoalan salah melakukan ibadah, pandangan berbeda terhadap sesuatu, menyatakan bahwa yang lain itu salah, ini baru salah. Hidup bukan hanya sekedar memvonis benar atau salah? Hidup adalah bagaimana kita bisa menerima perbedaan dari orang lain dengan hati yang lebar. 

Hidup ini juga bukan hanya duduk manis menunggu kata "inilah takdir dari Tuhan". Bukan itu. Takdir itu akhir dari sebuah ikhtiar. Jika kita belum apa-apa sudah mengatakan ini takdir dari Tuhan, berarti anda sudah pasrah. Bukanlah lebih baik pergi saja dari dunia orang yang seperti ini? Mengatakan semua adalah takdir. Ya. takdir itu wajib diyakini dan itu sudah menjadi rukun iman yang ke enam. Tapi bukankah takdir itu bisa ditunda? Bersedekahlah, bersilaturrahmi lah. Perbanyak amal jariyah dan membantu sesama.

Lagi-lagi hidup ini bukan hanya tidur kemudian mendengar lagu yang indah. Lalu bermimpi melihat taman surga yang menawan. Melihat air terjun dari air susu, di bawahnya mengalir air jernih yang jernihnya melebihi air di dunia. Bukan itu. Hidup itu ketika anda mau tidur masih ingat Tuhan, ingat apa yang selama ini anda kerjakan. Hidup itu ketika terbangun kemudian menatap mentari dengan bersyukur. Menyapa embun pagi dengan dengan penuh kesejukan.

Ya. Hidup pada akhirnya harus berada dalam ranah kesadaran. Sadar penuh bahwa sekarang anda hidup di dunia. Dunia untuk mencari sebanyak-banyaknya untuk bekal di sana. Hidup itu tidak mudah. Kata orang bijak "Tidak semudah membalikkan telapak tangan". Hidup ini harus menyadari bahwa Takdir itu bisa diubah oleh Tuhan. Kebenaran hakiki juga milik Tuhan. Hanya kita mau atau tidak mengubah nasib kita menjadi lebih baik, lebih manusiawi. Hidup itu tidak mudah kawan, tapi hidup itu tidak pantas kau persulit. Hanya berusahalah sungguh-sungguh dan berdoa semoga Tuhan bersama kita. Yakinlah. Tuhan memuliakan hamba-hambanya yang mau berusaha, berdoa dan bersyukur.

Mungkin anda akan membaca artikel yang lain:

1. Releksi anak jalanan
2. Yang kau cintai dan yang mencintaiku
3. Waktu jangan diputar

Tag : Catatan