Berkaryalah sebelum kesempatan itu hilang dari hidupmu

Menulis Jangan Melihat Background Kita

Judul di atas berangkat dari pengalaman pribadi saya. Mengapa? Sebagian dari kita masih menganggap tabu jika background kita kuliah jurusan teknik kemudian menulis puisi, novel atau cerpen. Tidak pantaslah jika jurusan kita eksakta menulis buku yang bukan eksakta. Hal ini yang menjadikan saya  bingung. Jika saya meneruskan menulis cerpen misalnya. Maka teman saya akan mengatakan mengapa menulis   cerpen? Kamu kan orang teknik. 

Perkataan demikian yang menjadikan saya lemah dan bimbang. Terkadang ingin melanjutkan menulis dan di lain waktu saya akan berhenti. Karena tidak sesuai dengan bidang keilmuan saya. Kemudian apakah ini salah bagi saya yang memilki background teknik menulis karya seperti cerpen atau novel. Pernyataan tersebut belum bisa saya jawab. Mungkin mereka yang memiliki backgorund teknik merasa asing dan aneh kok bisa orang teknik menulis puisi. Bahkan dianggap melo, alay dan semisalnya.

Godaan yang demikian ini kembali membuat pertahanan tentang komitmen menulis saya memudar. Setelah memudar jadi dilema. Mau nulis salah tidak menulis salah. Mau berubah salah tidak berubah juga salah. Rasa seperti ini yang membuat saya tidak bisa maju. Jawabannya adalah saya sering mendengar perkataan orang yang tentunya apa yang mereka katakan belum tentu terbaik buat saya. Melangkah ke depan lebih baik dari pada saya harus menyerah. Toh nanti jika teman-teman saya menjatuhkan saya karena saya menulis buku yang bukan dalam bidang saya setidaknya saya bisa menjawab saya punya buku ini. Kamu punya karya apa?
Itu jelas menjadi pukulan telak buat mereka yang selalu melecehkan karya kita. Mungkin ada benarnya. Tidak semua salah. Karena tujuannya untuk mengembangkan bidang keilmuan yang saya miliki. Tetapi jika saya memaksakan menulis yang belum saya sukai maka menulis apa pun tidak akan total. Yang sudah disukai saja terkadang masih maju mundur. Menunggu mood datang. Benar bukan?

Tetapi pada akhirnya saya memberanikan diri mencari teman sharing sekedar untuk memberi penilaian terhadap diri saya. Dari pertanyaan yang saya ajukan tentang menulis buku tapi tidak sesuai bidangnya apakah itu lucu bagi saya dan membuat malu hidup saya. Teman saya menjawab tidak. Mengapa harus malu. Banyak sekali penulis yang bukan dari background sastra tetapi mereka bisa menulis entah itu novel, puisi, kolom, essay, opini atau cerpen. Tidak usah malu dan merasa lucu. Karena tulisanmu membuatmu lebih dari yang lainnya. Ada juga yang mengatakan kalau sudah menulis buku itu berarti  pakar. Saya tidak menjawab iya atau tidak. Realistis terhadap apa yang ada saja. Jika pakar disandangkan pada bahu saya tetapi saya belum bisa apa-apa maka makna pakar akan mencederai dan menjadi bumerang buat saya. Lebih baik tidak pernah dikatakan bisa apa saja tetapi kita bisa menghadirkan karya-karya yang luar biasa. So, keep calm and action. Keep writing for your life. 
Tag : Catatan
0 Komentar untuk "Menulis Jangan Melihat Background Kita"

Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya

Back To Top