sumber gambar |
Jika berkenan kuingin menunduk menangisimu,
Surabaya
Mengapa?
Karena kuingin engkau berdiri menemukan
teduhmu kembali
Surabaya
Kau harus jaga identitasmu
Pada jalan penuh debu dan berbatu
Lalu kau bersihkan, saat sudut harap tak
jumpa di jiwa
Sewaktu tangan mu merah luruh percuma,
Menatap asusila merajalela
Kudengar raung igaumu, nyala membakar di
dada
Aku kesal pada sudut ruang nganga yang
mencabikmu tanpa sesal
Seperti musafir singgah sejenak dan
berlabuh di tepi tanjung perak
Melepas hajat, berangkat dan kembali
Begitu seterusnya
Surabaya, jangan semua menjadi sunyi
Saat lorong-lorong kecil keparat, dengan
kata dusta dan tingkah durjana
Santun saja baginya
Usir!!
Usir saja!!!
Dengan sederhana
Dengan hatimu
Hatimu
Ya, hatimu
Demi
harga dirimu
Tag :
Puisi
0 Komentar untuk "Surabaya, Temukan Teduhmu Kembali"
Sahabat, silakan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam Karya